Ad Code

Advertising:

Sejarah Nokia: Dari Raksasa Ponsel Dunia, Berpindah-Pindah Tangan, hingga Resmi Pensiun dari Merek Smartphone

 Nokia merupakan salah satu merek paling legendaris dalam sejarah industri ponsel. Namun banyak yang tidak tahu bahwa perjalanan perusahaan ini dimulai jauh dari dunia komunikasi. Berdiri pada tahun 1865 di Finlandia, Nokia awalnya merupakan pabrik pulp dan kertas. Seiring waktu, perusahaan ini berkembang ke berbagai sektor seperti karet, kabel, dan elektronik.

Transformasi besar Nokia terjadi pada akhir 1970-an ketika perusahaan mulai menekuni teknologi telekomunikasi. Keputusan berani tersebut membuka jalan bagi lahirnya ponsel-ponsel yang kelak mendominasi dunia.

Pada era 1990-an hingga awal 2000-an, Nokia menjadi simbol kejayaan ponsel global. Produk seperti Nokia 3310, 6600, N-Series, hingga Communicator menjadi ikon teknologi dan budaya populer. Desain kokoh, baterai tahan lama, serta inovasi pada kamera dan sistem operasi Symbian menjadikan Nokia pemimpin pasar dengan pangsa lebih dari 40% secara global.

Pada masa itu, ungkapan “Nokia tidak ada matinya” bukan sekadar lelucon. Perusahaan ini benar-benar menjadi raksasa yang sulit disaingi.

Titik Balik: Terlambat Masuk Era Smartphone

Meski berjaya, Nokia melakukan satu kesalahan besar: terlambat beradaptasi dengan perubahan pasar. Saat Apple meluncurkan iPhone pada 2007 dan Android mulai berkembang pesat, Nokia masih mempertahankan Symbian yang semakin ketinggalan.

Keputusan untuk beralih ke Windows Phone pada 2011 — bekerja sama dengan Microsoft — menjadi upaya penyelamatan yang tidak pernah benar-benar berhasil. Meski ada model yang menarik seperti Lumia 920 dan 1020, pasar tidak dapat diselamatkan. Pengguna lebih memilih ekosistem Android dan iOS yang jauh lebih matang.

Dijual ke Microsoft: Perpindahan Tangan Pertama yang Mengubah Segalanya

Pada 2014, dalam situasi yang semakin sulit, Nokia resmi menjual divisi perangkat dan layanan ponsel kepada Microsoft. Langkah ini mengubah wajah perusahaan serta menandai berakhirnya era kejayaan ponsel Nokia sebagai produsen asli.

Microsoft melanjutkan lini Lumia, namun tetap gagal menembus dominasi Android dan iOS. Akhirnya, Microsoft menghentikan pengembangan Windows Phone dan menghentikan produksi Lumia.

Pada 2016, hak penggunaan merek Nokia untuk smartphone dipegang oleh HMD Global, perusahaan asal Finlandia yang didirikan oleh mantan eksekutif Nokia. Di bawah naungan baru ini, Nokia kembali hadir di pasar smartphone dengan sistem operasi Android murni. Meski cukup diterima oleh konsumen, penjualannya tidak pernah mendekati kejayaan masa lalu.

HMD berusaha memanfaatkan nostalgia melalui peluncuran ulang Nokia 3310 versi modern, namun segmen premium dan menengah tetap dikuasai merek-merek lain.

Nokia Pensiun Sebagai Merek Smartphone

Pada 2023–2024, HMD memulai strategi baru dengan meluncurkan perangkat “HMD” sebagai merek mandiri. Nama Nokia mulai ditinggalkan secara bertahap dari lini smartphone modern. Meskipun Nokia masih tetap ada sebagai perusahaan penyedia teknologi jaringan dan telekomunikasi global, merek Nokia sebagai smartphone resmi “pensiun” dari pasar.

Kini, keberadaan Nokia di dunia handset hanya tinggal sejarah, kenangan, dan pengaruhnya yang besar pada evolusi teknologi mobile.

Sejarah Nokia adalah cerminan dramatis dari naik-turunnya industri teknologi: dari perusahaan kertas, menjadi raja ponsel dunia, lalu jatuh karena tidak mengikuti perubahan pasar, hingga akhirnya pensiun dari arena smartphone. Meski begitu, nama Nokia tetap legendaris dan akan selalu dikenang sebagai ikon kejayaan ponsel klasik yang membentuk generasi pengguna mobile di seluruh dunia.

Posting Komentar

0 Komentar