Samsung mengejutkan banyak pihak dengan keputusan memasang chipset MediaTek Dimensity 9400+ pada generasi terbarunya, Galaxy Tab S11 Ultra, alih-alih tetap mengandalkan Snapdragon seperti tahun-tahun sebelumnya. Langkah ini tidak hanya mencerminkan perubahan strategi, namun juga memberikan sejumlah keunggulan teknis dan bisnis. Berikut ulasannya.
1. Performa Tinggi dari Dimensity 9400+
Menurut data benchmark Geekbench, chipset Dimensity 9400+ memiliki kecepatan prime core hingga 3,73 GHz, dipadukan dengan konfigurasi CPU high-end dan GPU Immortalis‑G925 12‑core, serta dukungan RAM 12 GB dan Android 16
Meskipun skor early benchmark sempat terlihat rendah karena masih prototipe, kemampuan chip ini menunjukkan potensi besar — terutama untuk multitasking berat, gaming, dan dukungan AI.
2. Efisiensi Termal dan Daya Tahan Baterai Stabil
Beberapa reviewer mencatat bahwa performa benchmark Dimensity 9400+ di tablet cenderung terjaga indikasi manajemen daya dan suhu yang baik. Samsung tampaknya memilih chip ini agar tablet mampu mempertahankan performanya tanpa erosi drastis akibat thermal throttling. Belum lagi fakta Tab S11 Ultra mengusung baterai besar – sekitar 11.374 mAh – sehingga efisiensi chip sangat penting
3. Kompatibilitas dan Fitur AI
Samsung ingin memastikan fitur Galaxy AI berjalan lancar di berbagai chipset flagship termasuk Exynos, Snapdragon, dan kini MediaTek. Galaxy Tab S10 Series telah membuktikan bahwa Dimensity 9300+ mampu menjalankan Galaxy AI dengan baik, termasuk fitur S Pen AI dan lainnya. Dengan Dimensity 9400+, Samsung bisa mempertahankan komitmen AI di lini tablet unggulannya.
4. Efisiensi Biaya Produksi
Biaya chipset menjadi faktor penting. Bekas laporan dan komentar komunitas menyebut MediaTek sebagai opsi lebih murah dibanding Snapdragon, sehingga Samsung bisa menekan biaya produksi hingga 30%, sekaligus menjaga harga jual tetap kompetitif. Dengan saved cost, Samsung bisa menawarkan fitur dan hardware tinggi tanpa menaikkan harga.
5. Diversifikasi Ekosistem Hardware
Samsung selama ini menyandarkan diri pada Snapdragon dan Exynos untuk flagship. Dengan memasukkan MediaTek terutama di lini tablet premiumnya—Samsung memperluas ekosistem chipset, mengurangi ketergantungan tunggal, dan meningkatkan daya tawar saat negosiasi harga komponen.
6. Kendala Driver dan Optimasi Aplikasi
Tentu ada catatan—komunitas menyebut dukungan driver GPU mesa Vulkan masih kurang optimal di beberapa aplikasi/cloud gaming, serta dukungan ROM kustom yang terbatas. Namun Samsung tampaknya mengutamakan ekosistem resmi dan update jangka panjang daripada modding enthusiast.
Pemilihan MediaTek Dimensity 9400+ untuk Galaxy Tab S11 Ultra adalah keputusan matang dari Samsung:
-
Performa flagship sekelas Snapdragon dengan konfigurasi CPU/GPU tinggi.
-
Manajemen suhu & efisiensi daya lebih stabil di bodi tablet besar.
-
Kompatibilitas Galaxy AI pada semua chipset premium.
-
Kontrol biaya produksi membantu harga akhir tetap kompetitif.
-
Diversifikasi rantai pasokan chip dan pengurangan risiko.
-
Teknis trade-off masih bisa diterima untuk pasar mainstream.
Langkah Samsung ini bukan hanya soal biaya, tetapi lebih pada strategi ekosistem jangka panjang—memperkuat lini tablet flagship dengan teknologi mutakhir serta tetap relevan dalam persaingan global. Bagi konsumen, ini berarti performa tinggi buat kerja, hiburan, dan AI, tanpa harga flagship yang melonjak drastis.
0 Komentar